Insiden Penembakan Massal di Pantai Bondi Australia, KJRI Minta WNI Waspada | IVoox Indonesia

December 17, 2025

Insiden Penembakan Massal di Pantai Bondi Australia, KJRI Minta WNI Waspada

Ilustrasi- penembakan
Ilustrasi- penembakan (ANTARA News Sumsel/Ist/18)

IVOOX.id – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney mengimbau WNI di Australia agar tetap waspada menyusul insiden penembakan massal di kawasan Pantai Bondi yang tersohor di Sydney, New South Wales, Ahad, 14 Desember 2025.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama KJRI Sydney menyatakan akan terus mengamati serius peristiwa tersebut dan terus berkoordinasi erat dengan otoritas setempat untuk memantau perkembangan situasi.

“KJRI Sydney mengimbau WNI di wilayah New South Wales untuk tetap waspada, menghindari lokasi kejadian, dan mengikuti arahan otoritas Australia,” demikian pernyataan tertulis Kemlu RI, Minggu (14/12/2025), dikutip dari Antara.

Kemlu RI menyampaikan bahwa belum terdapat informasi resmi yang menyebut adanya WNI terdampak insiden tersebut. Otoritas Australia juga belum mengungkapkan kewarganegaraan para korban meninggal ataupun luka-luka.

Apabila memerlukan bantuan atau memiliki informasi terkait, WNI di Australia dapat menghubungi KJRI Sydney melalui nomor telepon +61-434-544-478, demikian Kemlu RI.

Jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang, menurut kepolisian New South Wales (NSW).

"Sedikitnya 12 orang meninggal dunia saat ini. Sebanyak 29 orang telah dibawa ke berbagai rumah sakit di kawasan Sydney, termasuk dua petugas kepolisian," kata Komisaris Polisi Mal Lanyon, dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan banyak orang menjadi korban dalam insiden itu. Otoritas setempat mengatakan ancaman langsung telah berakhir.

Kepolisian NSW mengaku telah mengamankan dua tersangka pelaku, tetapi operasi keamanan terus berlangsung. Warga diminta menjauhi lokasi kejadian yang telah ditetapkan sebagai zona steril.

Penembakan tersebut terjadi pada hari pertama perayaan Yahudi, Hanukkah, yang akan berlangsung selama delapan hari.

Sementara itu, Rusia dilaporkan terus memantau situasi di Australia menyusul insiden penembakan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada RIA Novosti pada Minggu bahwa pihaknya terus "memantau berita mengerikan dari Australia."

"Penembakan terhadap orang-orang tak bersalah saat hari raya keagamaan adalah tragedi yang mengerikan," kata Zakharova, dikutip dari Antara.

Dia menambahkan misi diplomatik Rusia di Australia terus menjalin kontak dengan otoritas setempat untuk memastikan ada tidaknya warga Rusia yang menjadi korban dalam peristiwa itu.

0 comments

    Leave a Reply