OJK Ingatkan Pengembangan Industri Fintech Berorientasi pada Perlindungan Konsumen

IVOOX.id – Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi mengapresiasi penyelenggaraan bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 yang dinilainya mencerminkan eratnya sinergi regulator, asosiasi, dan pelaku industri. Menurutnya, BFN menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan arah pengembangan fintech agar tetap inklusif, aman, dan berorientasi pada pelindungan konsumen.
“OJK terus mendorong sinergi dengan AFTECH dan seluruh pemangku kepentingan agar inovasi teknologi sektor keuangan berkembang secara bertanggung jawab, memperluas inklusi keuangan, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan sektor riil. Kolaborasi yang terbangun melalui BFN 2025 menjadi fondasi penting ekosistem keuangan digital yang tepercaya dan berkelanjutan,” ujarnya dalam ketrangan resmi yang diterima ivoox.id Selasa (16/12/2025).
BFN 2025 resmi ditutup dengan capaian strategis yang menegaskan penguatan kolaborasi lintas sektor dalam memperluas inklusi keuangan, memperkuat tata kelola industri, serta meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, khususnya konsumen dan investor, terhadap ekosistem keuangan digital Indonesia. Ajang yang digelar Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) sepanjang 11 November hingga 12 Desember 2025 ini didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), 11 kementerian dan lembaga, serta lebih dari 150 mitra strategis dari dalam dan luar negeri.
Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir menegaskan, BFN 2025 menandai kematangan ekosistem fintech nasional dalam merespons risiko digital sekaligus memperluas akses keuangan dan kesempatan ekonomi. “BFN 2025 menunjukkan kolaborasi nyata dari regulator, perbankan, fintech, akademisi, investor, dan mitra internasional bergerak bersama memastikan inovasi digital memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan sektor riil,” kata Pandu.
Mengusung tema Kolaborasi Tanpa Batas: Transformasi Fintech dalam Mewujudkan Ekonomi yang Inklusif, rangkaian BFN 2025 melibatkan lebih dari 150 kontributor dan 90 mitra asosiasi industri. Selama sebulan, BFN menghadirkan lebih dari 90 program edukasi literasi keuangan, penguatan integritas dan tata kelola industri, peningkatan daya saing fintech, serta lebih dari 50 program promosi produk keuangan digital. Tak hanya itu, sebanyak 170 lowongan kerja di sektor keuangan digital juga ditawarkan, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Puncak acara BFN Fest yang digelar pada 10–11 Desember 2025 mengangkat tema “From Clicks to Crops, From Code to Concrete: Realizing Inclusive Growth through Trusted Digital Finance Innovation”. Kegiatan ini menghadirkan konferensi, pameran, serta forum jejaring industri seperti Jakarta Fintech Connect dan Digital x Real Sector Clinic. Hampir 100 narasumber dari 26 negara hadir, dengan total pengunjung mencapai sekitar 4.500 orang.
Menutup rangkaian BFN 2025, Pandu Sjahrir menyampaikan apresiasi kepada OJK, BI, mitra industri, dan media. “BFN 2025 membuktikan bahwa kolaborasi adalah kunci. Ketika regulator, industri, media, dan masyarakat bergerak dalam satu agenda, fintech dapat secara efisien dan efektif menjalankan perannya sebagai enabler bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya.


0 comments